Untuk anda yang menjadi penggemarvkuliner, pastinya sudah tidak asing lagi mendengar hal tentang ikan segar dan ikan beku. Ikan yang dalam kondisi segar biasanya sering sekali kita jumpai secara langsung di pasar tradisional atau supermarket.

Sedangkan Ikan beku adalah jenis ikan yang sudah melalui teknik proses pembekuan yang dilakukan pada suhu yang tepat dan dapat anda simpan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Kebanyakan dari masyarakat Indonesia lebih memilih untuk mengkonsumsi dan mengolah ikan beku. Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia menganggap ikan yang dalam kondisi fresh atau segar jauh lebih menyehatkan dibandingkan dengan ikan yang dalam kondisi beku atau frozen.

Karena ikan beku sudah banyak melewati proses pengolahan dalam jangka waktu yang cukup lama, proses pembekuan pada ikan beku akan berdampak pada rasa dan teksturnya. Akan tetapi dilihat dari sisi kandungan gizi dan protein yang terkandung pada ikan yang beku tidaklah berbeda dengan ikan yang dalam kondisi segar. Untuk itu kita akan membahas sedikit tentang ikan segar dan ikan beku.

• Membicarakan Jangka waktu penyimpanan, Ikan segar hanya akan bertahan paling maksimal selama 10 hari sejak hari penangkapan dengan menyimpannya di dalam kulkas atau air es. Sedangkan ikan beku dapat bertahan 1 hingga 2 tahun di dalam coldstorage dengan suhu penyimpanan -20 derajat celcius.

• Di dalam tubuh ikan terkandung dua jenis cairan, yaitu free water dan bound water. Pada cairan yan bernama bound water zat protein pada ikan akan terikat. Ketika ikan beku akan dicairkan, maka free water dan bound water akan mencair dan cairan tersebut tidak akan seutuhnya dapat diserap kembali ke dalam tubuh ikan, sehingga bound water akan terbuang bersamaan dengan protein yang terkandung pada ikan.

Hal itulah yang akhirnya menyebabkan ikan beku rasanya tidak lebih lezat dibandingkan dengan ikan fresh karena kandungan protein dan zat lain yang membuat cita rasa ikan berkurang pada ikan beku.

• Pada proses sistem pembekuan tidaklah dapat mengurangi nilai gizi ikan, Protein, lemak, serta vitamin larut lemak, seperti vitamin A serta vitamin D, tidak memiliki pengaruh pada proses sistem pembekuan. Persentase air pada ikan yang memiliki kandungan vitamin larut air serta sumber mineral, kemungkinan akan sedikit hilang pada sistem proses pembekuan.

• Dalam bisnis perikanan internasional, transaksi ikan yang segar tidak pernah dilakukan dalam skala yang besar, biasanya hanya beberapa ratus kilogram atau satu ton dalam sekali transaksi. Berbeda dengan ikan yang dalam kondisi beku, tidak ada batasan jumlah karena tidak ada kekhawatiran ikan yang rusak.

• Dalam keadaan kondisi tertentu, mengkonsumsi ikan segar ataupun ikan beku adalah sama baiknya. Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah ikan beku tetap memiliki manfaat zat gizi yang terkandung di dalamnya sama seperti ikan segar. Akan tetapi, terkadang ikan beku akan mengalami perubahan dalam hal seperti rasa dan tekstur ikan dikarenakan proses pembekuan. Ikan beku menjadi salah satu pilihan untuk sisitem penjualan baik internal maupun ke mancanegara.

Anda pun tidak perlu ragu untuk mengkonsumsi ikan beku, walaupun terkadang rasa emang tidak dapat bohongi. Olahan kuliner Indonesia juuga menyajikan berbagai macam masakan ikan yang dapat menjadi referensi anda untuk mengkonsumsi ikan. Ikan pun menjadi jenis makanan yan tidak perlu kamu takutkan karana mengandung banyak sekali nutrisi di dalamnya.