Frozen food atau makanan beku merupakan salah satu produk makanan yang memiliki banyak penggemar di Indonesia. Mulai dari anak-anak hingga yang berusia lanjut.

Seiring dengan kesibukan masyarakat modern sesuatu yang praktis dan instan dalam mengolah makanan menjadi semakin digemari dan dibutuhkan. Itulah mengapa frozen food menjadi semakin populer dan banyak dilirik oleh para pengusaha sebagai bisnis menjanjikan.

Makanan beku dulunya merupakan bahan mentah yang sengaja diawetkan agar dapat diolah dilain waktu dan tidak membusuk serta tahan lama. Namun, semakin majunya zaman kini makanan beku tidak hanya berisi bahan yang mentah akan tapi juga terdapat bahan setengah jadi atau sudah jadi yang sudah memiliki rasa dan varian yang bermacam macam, serta butuh sedikit olahan untuk siap santap. Jenis frozen food yang banyak digemari oleh masyarakat dunia termasuk Indonesia diantaranya yaitu olahan daging seperti nugget, siomay, tofu, bakso, sosis dan lain sebagainya.

Para produsen bisnis frozen food biasanya bersaing dalam hal cita rasa, bahan baku pengemasan yang baik hingga harga yang cukup terjangkau. Kebanyakan dari para produsen mengaku meraih banyak keuntungan dengan berbisnis frozen food dikarenakan tingginya permintaan pasar. Terlebih lagi jika produk frozen food sudah dipercaya kualitasnya oleh masyarakat. Baik itu berupa kandungan gizi, kesehatan dan keamanan produk.

Asal mula penjualan Makanan Beku

Sejak 1880 masyarakat mulai melakukan perdagangan makanan beku dikarena sudah terdapat pabrik pembekuan yang akan mendistribusikan makanan ke pasar. Kemudian semakin berkembangnya zaman teknologi pembekuan terus berkembang dan semakin mudah bagi masyarakat untuk melakukan perdagangan makanan beku. Termasuk terciptanya freezer agar bisa membekukan dan menyimpan bahan makanan dengan mudah.

Pada awal perkembangannya, makanan beku sangat diragukan kualitas nutrisinyanya dibandingkan dengan makanan segar. Hal ini dikarenakan kandungan gizi dan kesehatan pada bahan makanan yang dibekukan bisa hilang ketika disimpan dalam suhu rendah terlalu lama. Terlebih jika makanan beku harus ditambah pengawet agar lebih tahan lama.

Namun, kini produk makanan beku sudah melewati banyak inovasi yang memperhatikan kandungan nutrisi yang terkandung didalamnya. Produsen pembuat produk frozen food yang berkualitas dan sudah sangat peduli pada bahan olahan, gizi makanan serta metode pengemasan yang tepat supaya makanan tetap sehat dan aman untuk dikonsumsi. Mereka mempertahankan integritasnya dengan menggunakan pengemasan baik berbahan seperti polimer, karton, kaleng dan sebagainya.

Teknik dan Teknologi proses Pembekuan Makanan

Teknik pembekuan makanan dengan campuran garam dikenal sejak 1800 di Inggris dan Amerika yang kala itu digunakan untuk mendinginkan ikan. Pembekuan makanan menjadi cara komersil semenjak diciptakannya alat pendingin mekanis atau lemari es pada abad ke-19.

Kemudian pada pertengahan abad ke-20 makanan beku telah bersaing dengan makanan kering dan kalengan serta menjadi makanan yang terfavorit.

Pada umumnya pembekuan makanan dilakukan dengan tiga cara. yakni, kontak langsung dengan permukaan dingin, menggunakan media udara sebagai pendingin atau dibekukan dengan cairan pendingin. Cara tersebut tentu saja disesuaikan dengan produk atau bahan yang akan dibekukan.

Penerapan cara yang dilakukan juga harus mempertimbangkan resiko pada makanan seperti bentuk fisiknya yang dapat berubah, kandungan nutrisinya hingga rasa dan perubahan lainnya.

Sekarang dengan teknologi pembekuan produk makanan yang terus berkembang pada hampir semua jenis makanan baik mentah, setengah jadi dan bahan jadi bisa dibekukan untuk tujuan ketahanan penyimpanan. Suhu makanan akan diturunkan hingga titik beku di dalam frezer untuk menghambat mikroorganisme tumbuh dan makanan tidak cepat membusuk.

Keunggulan dari frozen food yang kini semakin populer adalah dikemas secara baik serta kualitas produk yang tinggi, sehingga konsumen tak perlu khawatir mengenai nutrisi dan kesehatannya yang terkandung di dalamnya.