Blog
Konsep Biaya Produksi Ala TISFOOD

Pasar makanan cepat saji di Jakarta Timur semakin berkembang pesat dengan berbagai macam jenis makanan dan minuman yang ditawarkan. Salah satu jenis makanan cepat saji yang populer di Indonesia adalah kebab. Kebab terdiri dari potongan-potongan daging yang dibumbui dengan rempah-rempah dan ditusuk pada tusukan bambu atau besi. Kebab biasanya disajikan bersama roti, saus, dan sayuran. Permintaan masyarakat Indonesia terhadap makanan kebab semakin tinggi, sehingga banyak bisnis kebab yang bermunculan di berbagai daerah. Dalam upaya untuk memenuhi permintaan pasar, bisnis kebab harus mempertimbangkan kualitas bahan baku dan proses produksi yang baik dan efisien.
Daging kebab merupakan hasil olahan dari daging sapi, dimana daging sapi itu sendiri juga merupakan hasil olahan dari sapi ternak. Menurut (Sutanto, 2022) agribisnis merupakan suatu sektor ekonomi modern dan besar dari pertanian primer yang mencakup paling sedikit empat subsistem yang terdiri dari empat subsistem, yaitu subsistem hulu, subsistem usahatani, subsistem agribisnis hilir, dan subsistem penunjang. Sapi ternak dan olahannya termasuk kedalam agribisnis peternakan dengan subsistem hilir (down-stream agribusiness), yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah hasil pertanian primer menjadi produk olahan, baik dalam bentuk yang siap untuk dimasak atau siap saji atau siap dikonsumsi, beserta kegiatan perdagangannya di pasar domestik dan internasional. Subsistem agribisnis hilir juga
Perusahaan yang bergerak dalam pengolahan daging kebab di Indonesia adalah PT. Tribuana Indraloka Semesta yang berlokasi di Jalan H. Nasir No.32 RT.4/RW.7 Duren Sawit, Jakarta Timur. Perusahaan ini telah memanfaatkan teknologi dan mesin modern dalam proses pengolahan daging kebabnya. Meskipun demikian, perusahaan tetap perlu memperhatikan aspek keuangan termasuk pendapatan yang dihasilkan dari pengolahan daging kebab. Berdasarkan data dari perusahaan, PT. Tribuana Indraloka Semesta dapat mengolah daging sapi sebanyak 5-6 kali dalam sehari, dan dalam satu kali pengolahan bisa mencapai daging sebanyak 50 kg, secara terperinci dapat dilihat data produksi daging sapi yang telah diolah menjadi daging kebab pada Tabel 1.
Bulan | Total Produksi Daging Kebab (Kg) |
Januari | 37.920 |
Februari | 29.307 |
Maret | 47.647 |
April | 56.205 |
Mei | 33.985 |
Juni | 38.051 |
Juli | 32.459 |
Agustus | 38.020 |
September | 39.330 |
Oktober | 37.322 |
November | 29.488 |
Desember | 37.220 |
Tabel 1. Data Produksi Daging Kebab PT.Tribuana Indraloka Semeta Tahun 2022
Sumber: Data primer (diolah), 2023
Penyebab terjadinya kenaikan dan penurunan produksi daging kebab dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda, seperti perubahan permintaan pasar, harga bahan baku, dan biaya produksi serta juga dapat dipengaruhi oleh faktor
musiman dan trend konsumen. Pada saat permintaan pasar meningkat, produksi daging kebab cenderung mengalami peningkatan karena perusahaan akan berusaha memenuhi permintaan tersebut. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan permintaan pasar antara lain adanya kegiatan tertentu seperti hari raya atau adanya promosi dan penawaran khusus dari perusahaan. Sebaliknya, ketika permintaan pasar menurun, produksi daging kebab dapat mengalami penurunan. Penurunan permintaan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan tren konsumen, adanya persaingan dari produk lain (Marselli & Shinta, 2016).
Faktor harga bahan baku juga dapat mempengaruhi produksi daging kebab. Jika harga bahan baku daging meningkat, maka biaya produksi juga akan meningkat sehingga perusahaan mungkin akan menaikkan harga produk atau menurunkan volume produksi. Selain itu, faktor musiman juga dapat mempengaruhi produksi daging kebab (Marselli & Shinta, 2016). Pada musim tertentu, seperti saat Ramadhan atau Lebaran yang dapat dilihat pada Tabel 1 di bulan Maret – April produksi daging kebab mengalami kenaikan produksi dan produksi daging kebab tertinggi terjadi pada bulan April saat berlangsungnya bulan puasa yakni sebesar 56.205 kg, permintaan daging kebab dapat meningkat karena banyak orang yang melakukan kegiatan berbuka puasa atau merayakan lebaran dengan hidangan khas seperti daging kebab.
Harga jual daging kebab di PT. Tribuana Indraloka Semesta mengikuti harga jual pasar dan memperhatikan biaya produksi serta margin keuntungan yang diinginkan. Dengan harga jual yang bersaing, perusahaan dapat mempertahankan pangsa pasar dan konsumen dapat memperoleh produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Harga jual daging kebab PT. Tribuana Indraloka Semesta dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Harga Jual Daging Kebab PT. Tribuana Indraloka Semesta
Jenis Produk | Harga (Rp) |
Daging Kebab Ukuran 1kg | 64.500 |
Daging Kebab Ukuran 2kg | 109.000 |
Sumber: Data primer (diolah), 2023
Analisis pendapatan pada dasarnya merupakan salah satu cara untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan. Dengan melakukan analisis pendapatan, perusahaan dapat mengetahui besarnya pendapatan yang dihasilkan dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Hasil analisis pendapatan juga dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan terkait pengembangan bisnis dan meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan. Selain itu, bahan-bahan pokok untuk bahan baku produksi terus meningkat harganya dan juga persaingan antar bisnis kebab semakin meningkat, sehingga PT. Tribuana Indraloka Semesta harus melakukan analisis pendapatan untuk menentukan seberapa besar pendapatan perusahaan. Akan tetapi, PT. Tribuana Indraloka Semesta seringkali tidak melakukan evaluasi pendapatan setiap periodiknya.
Berdasarkan masalah diatas dirumuskan kesimpulan mengenai “Analisis Pendapatan Pengolahan Daging Kebab pada PT. Tribuana Indraloka Semesta, Duren Sawit” sangat relevan untuk dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengolahan daging kebab memberikan kontribusi terhadap pendapatan perusahaan.
analisis ini akan dilakukan dengan mengumpulkan data pendapatan dari pengolahan daging kebab pada PT. Tribuana Indraloka Semesta selama tahun 2022. Data tersebut kemudian akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis biaya produksi, analisis pendapatan, analisis analisis rasio keuntungan atas biaya (B/C Rasio), analisis Break Event Point (BEP), dan analisis Payback Periode (PP).
analisis ini, diharapkan akan diperoleh informasi yang berguna bagi manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan terkait pengembangan bisnis dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Hasil analisis ini dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana pengolahan daging kebab berkontribusi terhadap pendapatan perusahaan.